Flu Babi Merebak di Sumut, Ribuan Babi Mati Mendadak
Merdeka.com - Sebanyak 2.000 ekor babi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dilaporkan mati mendadak. Kematian ribuan babi itu disebabkan oleh wabah flu babi. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Peternak Babi Indonesia, Heri Ginting.
"Total babi yang mati lebih kurang 2.000 ekor. Gejalanya flu babi," katanya, Rabu (30/11).
Akibat kematian ribuan babi itu, para peternak mengalami kerugian hingga Rp8 miliar. Wabah flu babi diketahui mulai merebak sejak September 2022. Pasokan daging babi dinilai akan turut terganggu menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
-
Kapan flu babi menjadi pandemi? Pandemi influenza H1N1 tahun 2009 yang dikenal sebagai 'flu babi' menyebabkan lebih dari 18.000 kematian di seluruh dunia.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan flu paling menular? 'Anda paling menular selama tiga hari pertama setelah gejala muncul,' kata Dr. Bhayani.
"Flu babi ini sudah pasti berpengaruh. Sekarang aja produksi ternak berkurang hampir 50 persen dan ini akan berpengaruh pada Natal dan Tahun Baru nanti pasokan dagingnya," ungkap Heri.
Bukan hanya itu, wabah flu babi juga menyebabkan harga daging babi anjlok. Sebelum adanya wabah babi, harga per kilogram mencapai Rp65 ribu. Namun, saaat ini harga daging babi hanya Rp35 ribu per kilogram.
Para peternak babi pun berharap pemerintah menyediakan vaksin untuk mengantisipasi wabah tersebut.
"Pemerintah daerah di Sumut membuat satu kebijakan membeli babi-babi yang terpapar virus yang ada di masyarakat maupun peternak. Dibeli sama pemerintah dan dimusnahkan supaya jangan berputar-putar itu penyakit," ucap Heri.
Menurut Heri, saat ini Dinas Peternakan Provinsi Sumut dan Balai Venteriner Medan telah meninjau langsung terkait wabah flu babi.
"Sudah ada turun dari pemerintah untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca Selengkapnya